Sabtu, 07 April 2012

terumbu karang


TERUMBU KARANG

Terumbu karang merupakan karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme mikroskopis yang bernama zooxanthellae. Selain itu terumbu karang juga bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dan biasanya tumbuh di dekat pantai daerah tropis dengan temperature sekitar 21-30˚C.
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan ( polip ). Dalam bentuk yang paling sederhana, karang bisa hanya terdiri dari sebuah polip yang mempunyai bentuk seperti tabung dengan mulut di bagian atas yang dikelilingi oleh tentakel.
Jadi terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae. Kini, hampir 800 jenis karang yang tergolong kelompok scleractinia telah dideskripsikan.
Jenis-jenis terumbu karang

Ada dua jenis terumbu karang yaitu
1. terumbu karang keras (hard coral) seperti brain coral dan elkhorn coral merupakan karang batu kapur yang keras yang membentuk terumbu karang.
2. terumbu karang lunak (soft coral) seperti sea fingers dan sea whips tidak membentuk karang.

Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.

MANFAAT TERUMBU KARANG
a.Sebagai benteng-benteng pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut, sehingga manusia dapat hidup di daerah dekat pantai.
b.Sebagai tempat untuk wisata. Karena keindahan warna dan bentuknya, banyak orang berwisata bahari.
c.Tempat asuhan dan berkembang biak bagi ikan, dan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi makhluk laut
d.Menyediakan sumber protein bagi masyarakat
e.Menyediakan lapangan kerja melalui perikanan dan pariwisata
f.Sebagai salah satu sumber obat-obatan untuk berbagai macam penyakit
g.Ekosistem terumbu karang berperan dalam upaya penanggulangan perubahan iklim global, dan ekosistem terumbu karang juga sangat rentan terhadap perubahan iklim khususnya kenaikan suhu air laut.

KERUSAKAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA
Kerusakan terumbu karang dapat disebakan oleh 3 faktor yaitu:
1. Keserakahan manusia
2. Ketidaktahuan dan ketidakpedulian
3. Penegakan hukum yang lemah.
Selain itu, terumbu karang juga dapat rusak oleh beberapa proses antara lain: pengendapan, pencemaran, penangkapan ikan yang merusak, sampah, gempa, bintang laut pemangsa karang yang disebut bulu seribu, dan dampak perubahan alam seperti perubahan iklim. Salah satu kerusakan terumbu karang yang dapat terlihat ialah pemutihan karang yaitu perubahan warna pada jaringan karang dari warna alaminya yang kecoklat-coklatan atau kehijau-hijauan menjadi warna putih pucat. Pemutihan karang dapat mengakibatkan kematian pada karang. Antara bulan Maret dan Mei 1983 peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengamati peristiwa pemutihan karang besar-besaran dengan tingkat kematian yang luas mulai dari Selat Sunda (Jawa Barat), Kepulauan Seribu (Jakarta) sampai Kepulauan Karimunjawa (Jawa Tengah). Sejak saat itu terjadi lagi peristiwa pemutihan karang secara global pada tahun 1998, dimana lebih dari 55 negara mengalami tingkat pemutihan dan kematian karang yang tinggi. Sebanyak 90% karang mati akibat pemutihan pada 1998 di Sumatera Barat dan Kepulauan Gili, Lombok. Karang di wilayah Indonesia yang lain juga banyak yang terkena pemutihan. Karena karang memegang peranan penting yakni sebagai rangka dari pembentukan terumbu karang dan pulau karang, organisme terumbu karang dan juga perikanan sangat tergantung hidupnya pada karang yang sehat. Peristiswa pemutihan sering dihubungkan dengan gangguan lingkungan seperti naiknya suhu air laut. Karang dapat hidup dalam batas toleransi suhu berkisar dari 20 sampai 30 derajat selsius. Suhu kritis yang dapat menyebabkan karang memutih tergantung dari penyesuaian karang tersebut terhadap suhu air laut rata-rata daerah dimana ia hidup. Karang cenderung memutih apabila suhu meningkat tajam dalam waktu yang singkat atau suhu meningkat perlahan-lahan dalam jangka waktu yang panjang. Gangguan alam yang lain yang dapat menyebabkan pemutihan karang yaitu tingginya tingkat sinar ultra violet, perubahan salinitas secara tiba-tiba, kekurangan cahaya dalam jangka waktu yang lama, dan penyakit. Faktor pengganggu lainnya adalah kegiatan manusia, mencakup sedimentasi, polusi dan penangkapan ikan dengan bahan peledak.
Jelas bahwa terumbu karang memiliki fungsi yang sangat besar dalam ekosistem kelautan. Kerusakan terumbu karang praktis mengganggu seluruh ekosistem laut dan pantai. Karena itu pula, penyebab hancurnya terumbu karang haruslah dicegah sejak dini.

Upaya-upaya yang dalam melestarikan terumbu karang
• Tidak membuang sampah yang dapat mencemari pantai dan laut
• Minta penjaga/pengelola pantai untuk menyediakan tong sampah (bila tidak ada)
• Adakan kegiatan membersihkan pantai
• Tidaka memakai karang batu dalam aquarium air laut
• Tidak memakai batu karang sebagai bahan bangunan

Jumat, 06 April 2012

faktor penyebab putus sekolah

Faktor Yang Mempengaruhi Anak Putus Sekolah

Anak putus sekolah dapat di sebabkan oleh dua faktor yaitu:
a.Faktor Intern
1)Faktor Jasmaniah (Cacat Tubuh)
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh seseorang. Cacat tubuh ini dapat berupa buta, setengah Buta, tuli, lumpuh, dan lain sebagainya.
Keadaan cacat tubuh dapat memmpengaruhi proses belajar. Anak yang cacat hendaknya di sekolahkan pada lembaga pendidikan Khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya tersebut.

2)Faktor Psikologis
a)Intelegensi
Menurut J.P. Chaplin (dalam Slameto (1995)) merumuskan intelegensi sebagai:
•The Abilitr to meet and adapt to novel situation quickly and effectively.
•The ability to utilize abstrack concepts effectively.
•The ability to graps relationship and to learn quickly.
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggunakan atau mengetahui konsep yang abstrak secara efektif. Mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
Intelelegensi sangat besar pengaruhnya dalam belajar. Dalam situasi yang sama,siswa yang mempunyai intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.

b)Minat
Hilgard dalam Slameto (1995) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang secara terus menerus yang disertai dengan senang.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka mereka tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik baginya. Hal ini dapat diatasi dengan menjelaskan hah-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta yang berhubungan dengan cita-cita dan mengkaitkan dengan bahan yang dipelajari.

c)Bakat
Bakat atau aptitude adalah kemanpuan untuk belajar. Kemanpuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat sangat berpengaruh terhadap belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang dalam pelajaran tersebut dan untuk yang akan datang ia akan lebih giat lagi.

b.Faktor Ekstern
Faktor Ekstern yang berpengaruh terhadap putus sekolah dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

1)Lingkungan Keluarga
a)Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. jika orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalkan mereka acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan apakah sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajar anaknya, tidak melengkapi atau menyediakan alat belajar anak, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu kemajuan belajar anak serta kesulitan yang di alami anak dalam belajar dan lain sebagainya. Sehingga dengan demikian dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya.

b)Relasi antara anggota Keluarga
Relasi antara anggota keluarga yang adalah relasi antara orang tua dan anak, relasi antara anak dengan saudaraanya. Relasi anatara anggota keluarga sangat berpengaruhnya terhadap pendidikan anak. Wujud relasi itu misalnya seperti apakah hubungan antara anggota keluarga itu di penuhi denganrasa kasih sayang, pengertian kebencian, sikap yang terlalu keras, acuh tak acuh dan sebagainya akan menimbulkan problema bagi anak.
Apabila relasi antar anggota keluarga baik maka akan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebaliknya, jika relasi antar anggota keluarga tidak baik maka akan menyebabkan belajar dan perkembangan anak jadi terganggu bahkan dapat menimbulkan masalah-masalah psikologisnya.

c)Suasana Rumah
Suasana rumah yaitu situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga sebagai tempat anak berada dan belajar. Suasana rumah merupakan faktor yang penting terhadap pendidikan anak. Agar anak bisa belajar dengan baik maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram, begitu juga sebaliknya apabila suasana rumah ganduh/ramai dan serabut maka tidak akan member ketenangan bagi anak untuk belajar dan menyebabkan mereka jadi malas.
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Setiap manusia sangat membutuhkan rumah, karena rumah dianggap sebagai suatu unsur yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat.
Otman (1988) rumah adalah satu keperluan asas yang penting di samping makanan dan pakaian. Rumah merupakan satu struktur fisikal yang memberi ruang dan perlindungan kepada keluarga, rumah yang menyediakan perserikatan kepada anggota keluarga untuk tinggal bersama sebagai satu unit. Di rumah anggota keluarga menjalankan kegiatan mereka seperti berinteraksi di antara satu sama lain, mendapat kasih sayang, memilihara anak-anak dan menerima tamu.

d)Keadaan Ekonomi Keluarga
Keadaan ekonomi erat hubungannnya dengan pendidikan anak. Apabila anak hidup dalam keluarga miskin maka maka kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi,dan kebutuhan pendidikannnya juga tidak terpenuhi sehingga menyebabkan anak meninggalkan pendidikannya. Salim, (1989) menyatakan bahwa pada umumnya anak yang berasal dari keluarga miskin pendapatan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer saja terutama untuk keperluan makan, sedangkan untuk keperluan lain belum dapat diperhatikan. Sunarto (1986) (dalam Asmiati (2004)) mengatakan bahwa orang tua yang latar belakang ekonominya rendah akan lebih banyak mengharapkan bantuan dari anaknya jika dibandingkan dengan orang tua yang sosial ekonominya tinggi. Sehingga dengan akibat keadaan yang demikian dapat menyita waktu belajar anak untuk membantu orang tua sehingga proses belajarnya jadi terganggu.

e)Pengertian atau perhatian orang tua
Anak belajar perlu mendapat dorongan dari orang tua. Apabila anak mengalami lemah semangat maka orang tua wajib memberi dorongan dan perhatian pada sang anak dan membatu mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

2)Lingkungan Sekolah
a)Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui didalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan menyebabkan belajar siswa yang kurang baik pula. Metode guru yang kurang baik dapat terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan sehingga guru tersebut menyajikannya kurang jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri kurang baik, sehingga menyebabkan siswa kurang senang terhadap pelajaran dan gurunya,akibatnya siswa jadi malas untuk belajar dan lama kelamaan mereka bisa meninggalkan bangku sekolah.

b)Relasi guru dengan murid
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam prose situ sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan guru. Apabila relasi antara guru dengan siswa berjalan dengan baik maka akan meningkatkan semangat belajar siswanya, begitu sebaliknya apabila relasi antara guru dan murid berjalan tidak baik maka akan menyebabkan siswa tidak senang dengan guru sehingga mereka malas untuk belajar dan lama-kelamaan menyebabkan anak bisa meninggalkan bangku sekolahnya.

c)Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang kurang menyenagkan teman lain seperti rendah diri, atau sedang mengalami tekanan batin maka dan disaingkan dari kelompok maka akan mengganggu belajarnya sehingga menyebabkan ia malas untuk masuk sekolah.

d)Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungaannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajarnya. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan menjalankan tata tertib yang telah ada di sekolah. Apabila guru kurang di siplin dalam mengajar maka murid akan merasa tidak senang dan menyebabkan mereka jadi malas dan lama kelamaan pada akhirnya menyebabkan mereka dapat meninggalkan bangku sekolahnya.

e)Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

f)Standar pelajaran di atas ukuran
Guru yang berpendirian untuk memberi pelajaran diatas standarnya dapat mengakibatkan siswa merasa kurang mampu dalam mencapai dan berhasildalam pelajarannya. Sehingga dengan demikian menyebabkan siswa jadi malas dalam belajar dan bisa menyebabkan mereka meninggalkan bangku sekolahnya.

3)Lingkungan Masyarakat
1)Mass Media
Mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, dan lain sebagainya yang beredar di dalam masyarakat. Mass media yang baik akan memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang buruk akan berpengaruh buruk pula bagi siswa. Sebagai contoh, siswa yang suka menonton film atau membaca cerita pergaulan bebas, percabulan, akan berkecendrungan untuk berbuat seperti tokoh yang dikgumi dalam cerita itu. Jika tidak ada control dari orang tua maka akan menyebabkan mereka akan terpengaruh dan semangat belajarnya akan menurun sehingga bisa menyebabkan mereka meninggalkan bangku sekolah.

2)Teman Bergaul
Pengaruh dari teman bergaul anak lebih cepat masuk ke dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik pula terhadap diri siswa, begitu pula sebaliknya apabila siswa bergaul dengan teman yang tidak baik maka akan berpengaruh tidk baik pula terhadap diri siswa tersebut. Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka begadang, keluyuran, pecandu rokok, Film, minum-minum, pejinah, pemabuk. Hal tersebut dapat menyebabkan siswa terseret ke ambang bahaya dan menyebabkan belajarnya jadi berantakan.

3)Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat sekitar siswa juga dapat berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasan yang tidak baik akan memberikan pengaruh yang jelek bagi siswa yang berada di sekitarlingkungaan itu.
Soenardi (1980) (dalam Ondria (2011)) mengatakan bahwa keamanan, ketentraman, dan ketenangan yang baik akan mempertinggi semangat dan gairah yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Lebih lanjut Nasution (1993) (dalam Dalyono (1997)) mengemukakan bahwa lingkungan sekitar tempat tinggal anak sangat mempengaruhi perkembangan pribadi anak itu sendiri. Disitulah remaja memperoleh pengalaman bergaul denganteman-teman di luar rumahnya.

Rabu, 13 Oktober 2010

Beda Antara Kurikulum 1994 dengan KTSP

MEMBEDAKAN KURIKULUM KTSP DENGAN KURIKULUM 1994


Kurikulum 1994

Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya dengan dasar kurikulum 1984 pada kurikulum 1994 muncul istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Kegiatan belajar cenderung didalam kelas, mengejar target berupa materi yang harus dikuasai, berorientasi kognitif.

KTSP 2006

Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan. Muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP

(Sesuai PP No. 19 th 2005)

ESENSI PERBEDAAN

KURIKULUM 2004

KURIKULUM 2006

(Sesuai PP No. 19 th 2005)

PENAMAAN

Kurikulum 2004 atau KBK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

MANAJEMEN

Ujicoba, pemodelan dan MBS dilakukan oleh pusat (Direktiorat dan Balitbang)

BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

memuat :

    1. Standar kompetensi
    2. Kompetensi dasar
    3. Indikator
    4. Materi pokok

Memuat

  1. Kelompok Mata Pelajaran
  2. Struktur Kurikulum Tiap Jenjang
  3. Standar kompetensi dan Kompotensi dasar

PEMBELAJARAN

Berbasis kompetensi, guru sebagai fasilitator

Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat pembelajar

PELAKSANAAN

Diberikan model-model (model silabus, . model pembelajaean, model penilaian) dalam dokumen lengkap yang disusun pusat sebagai acuan/pedoman

Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan:

  1. Kerangka dasar kurikulum,
  2. Standar kompetensi,

di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi (SMA, SMK, PLB, PAKET C)

Perbandingan kurikulum1994 dengan KTSP dari berbagai aspek:

A. ASPEK FILOSOFI

Kurikulum 1994

KTSP

Sruktur keilmuan hasilnya berupa materi pelajaran

Penyusunan kurikulum berpedoman kepada panduan penyusunan BSNP yang berisi model-model kurikulum

Dikembangkan, tujuan, TIU, TIK

Dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik

Fokus pada aspek kognitif

Focus pada aspek kognitif, psikomotor, afektif

B. ASPEK TUJUAN

Kurikulum 1994

KTSP

Siswa mengusai materi

Meningkatkan mutu pendidikan melalui inisiatif sekolah dalam pengembangan kurikulum, mengelola dan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum dengan pengambilan keputusan bersama. Memperbaiki mutu pendidikan

Bahan ajar berdasarkan pada TIU, TIK

Beragam dan terpadu

Menyiapkan siswa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi

Menyiapkan siswa menjadi taqwa, siswa lebih mandiri dalam belajar, mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum

C. ASPEK MATERI

kurikulum 1994

KTSP

materi pembelejaran ditentukan pemerintah

Materi pembelajaran di sesuaikan dengan ke butuhan peserta didik, dan daerah (otonomi)

Materi pembelajaran sama untuk semua sekolah

Materi pelajaran tidak sama di setiap daerah, namun di sesuaikan dengan kebutuhan peserta didik didaerah yang bersangkutan

Target guru menyampaikan semua materi

Guru hanya sebagai fasilitator

Focus pada aspek kognitif

Focus pada aspek afektif, kognitif, psikomotor

Disusun berdasarkan TIU dan TIK

Kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan

D. ASPEK PROSES PEMBELAJARAN

Kurikulum 1994

KTSP

bersifat klasikal dengan tujuan menguasai materi pembelajaran

Mementingkan kebutuhan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran

Guru sebagai pusat pembelajaran

Siwa sebagai pusat pembelajaran

Pembelajaran cenderung dilakukan di dalam kelas

Pembelajaran bisa dilaksanakan didalam maupun diluar kelas

Metode mengajar cenderung monotone

Metode mengajar fleksibel

Pembelajaran mengejar target penyampaian materi

semua peserta didik harus kompetensi ketuntasan belajar, yaitu dengan menguasai semua kompetensi dasar

E. ASPEK PENILAIAN

Kurikulum 1994

KTSP

PAN

Menekankan pada aspek kognitif

Menekankan pada kemampuan peserta didik

Penyusunan bahan penilaian di dasarkan pada tujuan per kelas dan per semester

Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar

Keberhasilan siswa di ukur dan dilaporkan berdasarkan perolehan nilai yang dapat diperbandingan dengan siswa lain

Sekolah menetapkan criteria ketuntasan nilai (KKM) per mata pelajaran

Ujian hanya menggunakan teknik paper dan pencil tesk

Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal

Kamis, 19 November 2009

KAPUR IX


Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi SUmatera Barat, dari 8 kecamatan yang ada.. Kapur IX merupakan Kecamatan terluas dg Luasnya mencapai 723,36 km² dan merupakan Kecamatan terujung dari Kabupaten Limapuluh Kota dengan penghasilan utama penduduknya dari perkebunan dan pertanian. Adapun Nagari yang terdapat di Kapur IX adalah sialang, Durian Tinggi, Koto Bangun, Muaro Paiti,yang merupakan nagari percontohan adapt di kabupaten lima puluh kota, Lubuk Alai, Koto Lamo, dan Gelugur sebagai Nagari yang terletak paling jauh dari ibu kota kecamatan Kapur IX dengan ibukota kecamaatan muara paiti.
Kapur IX Memiliki Tanaman Gambir yang berpotensi menjadi produk perkebunan ekspor yang utama. Kecamatan Kapur IX merupakan penghasil tanaman gambir terbesar di Indonesia. Bahkan di dunia.Tanaman gambir mengandung zat katechine dan tanin, yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, penyamak kulit dan industri batik. adapun Produk perkebunan yang lain adalah karet, sawit, pinang, kulit manis, dan lain-lain, sedangkan produk pertanian berupa padi/beras, sayur mayur, dan lain-lain.
Selain itu, di kapur IX juga terdapat objek - objek wisata yang sangat indah dengan suasana yg masih alami dan bersih.. Meskipun tempat - tempat tersebut belum di ketahui oleh banyak orang tapi aku yakin kalau suatu saat akan menjadi objek wisata yang terkenal di kabupaten lima puluh kota.. Adaun tempat - tempat wisata itu seperti :
 Sialang Batu di sialang.
 Pantai Lotna di sialang
 Lubuak batang di koto bangun
 Patamuan di koto bangun
 Lompatan di koto bangun
 Aia angek di muaro paiti
 Langkuik di lubuk alai.

Kecamatan Kapur sembilan tergolong daerah yang makmur di Kab. Lima Puluh Koata.Bahkan penduduk di Kecamatan Kapur IX disebut-sebut memiliki pendapatan yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan gaji Bulanan PNS. Hal ini karena masyarakat Kapur IX memiliki mata pencaharian sebagai penghasil gambir yang langsung diekspor ke Singapura, India, Jepang, dan Pakistan. Tapi pemerintah Di Kapur IX belum bisa menyediakan sarana infrastruktur yang memadai seperti sarana Telekomunikasi, Jalan, Air Bersih, sehingga potensi Kecamatan yang dijuluki Negeri "Petro Dollar" ini belum terkelola secara optimal.